MANAJEMEN
AGRIBISNIS
BAB
19
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA MANUSIA DALAM AGRIBISNIS
DISUSUN
OLEH
:
SULTAN
NADHAR 120502133
BETHANIA
FEBYOLETTA 120502165
CHAIRUNIS
120502164

FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
2013
MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA : STRUKTUR, KEPEMIMPINAN, DAN MOTIVASI
Agribisnis
menghimpun sejumlah manusia yang bekerja sama untuk mencapai maksud atau tujuan bersama.
Pengelolaan sumber daya
manusia dalam agribisnis mempunyai banyak perekrutan, pengangkatan, pelatihan,
pengevaluasian, pengajuan promosi, pengelolaan balas jasa dan tunjangan, dan
pada agribisnis tertentu berurusan dengan serikat pekerja. Selain menangani
fungsi formal dibidang personalia, manajemen harus mengembangkan struktur
organisasi dimana tanggung jawab, wewenang, tanggung gugat perorangan
dirumuskan dengan jelas.
Pengelolaan sumber daya
manusia memerlukan pemahaman atas konsep dasar kepenyeliaan dan kepemimpinan.
STRUKTUR
ORGANISASI
Organisasi Formal
Manajemen mengembangkan
struktur organisasi dengan menggariskan berbagai tanggung jawab, wewenang,
tanggung gugat karyawan yang bertugas membantu mengembangkan dan melaksanakan
berbagai rencana untuk mencapai tujuan bisnis.
·
Tanggung jawab, wewenang dan tanggung
gugat, Tanggung jawab adalah kewajiban (obligation) untuk mengawasi
penyelesaian tugas.
·
Wewenang adalah hak untuk memerintah
atau memaksa orang lain melakukan sesuatu.
·
Tanggung gugat (accountabilty)
bersangkut paut dengan keadaan seseorang dimana dia bisa diminta pertanggung
jawaban shubungan dengan prestasi kerjanya.
PRINSIP
PRINSIP ORGANISASI
Meskipun organisasi
terus menerus berubah, namun ada sejumlah prinsip kunci yang berguna dalam
menentukan struktur organisasi yang tepat
·
Prinsip rentang pengendalian (span of
control), menyatakan bahwa seorang atasan hanya dapat menyelia atau mengawasi
secara efektifsejumlah tertentu bawahan.
·
Prinsip lapisan minimum (minimum layer),
menyaakan bahwa jumlah tingkatan manajemen harus diusahakan sekecil mungkin
tetapi dengan memperhatikan rentang pengendalian yang efektif.
·
Prinsip pendelegasian kebawah (downward
delegation), menyatakan wewenang harus didelegasikan kebawah, yaitu sampai ke
tingkatan terendah dimana keputusan dapat diambil secara kompeten.
·
Prinsip tanggung gugat tunggal
(single-accountability) menyatakan bahwa tidak seorangpun bisa melapor (bertanggung gugat) kepada lebih
dari seorang atasan.
·
Prinsip keseimbangan tanggung jawab dan
wewenang (parity of responsibility and authority), menyatakan bahwa seseorang
harus memiliki wewenang yang memadai untuk melaksanakan tanggung jawab yang
dibebankan padanya.
·
Prinsip keluwesan (flexibility),
menytakan bahwa organisasi harus mempertahankan keluwesan strukturalnya
sehingga dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan internal dan eksternal
yang selalu berubah.
TIPE
STUKTUR ORGANISASI
·
ORGANISASI LINI, adalah struktur dimana
garis kewewenangan hanya satu, sederhana dan jelas serta bergerak dari
manajemen puncak ke setiap personel di bawahnya pada organisasi.
·
ORGANISASI LINI DAN STAF, organisasi
lini dan staf merupakan variasi dari organisasi lini,
·
STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL, struktur
organisasi fungsional mengatasi masalah perbenturan wewenang staf ahli dengan
memberi mereka wewenang dalam bidang keahliannya.
KEPEMIMPINAN
Manajer adalah pimpinan
yang ditunjuk, yang secara resmi ditugaskan oleh mata rantai komando yang
berasal dari hak kepemilikan.
·
Gaya kepemimpinan
Ø Otokratik,
yang juga seringdisebut dengan otoritarian, merupakan gaya kepemimpinan yang
dipusatkan pada pimpinan, yaitu dimana pemikiran, gagasan, dan hasrat pimpinan
diharap akan ditaati secara penuh tanpa bertanya.
Ø Demokratik, gaya kepemimpinan ini mendukung proses
pengambilan keputusan bersama, dimana pimpinan ertanggung jawab sepenuhnya atas
keputusan yang diambil sementara secara aktif mencari masukan nyata dari para
pengikut.
Ø Bebas,
kepemimpinan bebas (free rein atau laissez faire) sesunguhnya bukanlah gaya
kepemimpinan sebab dalam hal ini semua pengambilan keputusan diserahkan kepada
pengikut atau bawahan.
Rangkaian-kestuan
kepemimpinan, menyatakan bahwa ketiga gaya kepemimpinan diatas sesungguhnya
berada pada satu rangkaian kesatuan, dimana otokratik di ujung yang satu dengan
sedikit masukan dari karyawan atau bawahan, sedangkan gaya kepemimpinan bebas,
dimana manajemen menyerahkan sepenuhnya kepemimpinan pada karyawan di ujung
yang lain
·
Kisi manajerial
Ø Impoverished,
manajer yang impoverished (serabutan) sangat tidak memperhatikan karyawan dan
produksi
Ø Country
club, orang yang sikapnya seperti pengetua desa, mencurahkan perhatian besar
kepada manusia tetapi kurang memperhatikan pelaksanaan kerja.
Ø Task
management, sangat memperhatikan pelaksanaan kerja meskipun harus mengorbankan
rasa atau hubungan persahabatan.
Ø Middle
of the road, manager yang mencari jalan tengah atau kompromi, mencoba merangkum
berbagai kepentingan yang mungkin saling bertentangan tetapi perhatian yang
diberikan tidak sepenuhnya.
Ø Team
approach, manajer mencurahkan perhatian yang sangat besar terhadap penyelesaian
tugas tetapi tidak mengorbankan karyawannya untuk itu.
·
Teori kontinjensi fiedler
Fred
fiedler telah mengembangkan pendekatan yang sedikit berbeda terhadap
kepemimpinan yang berkaitan dengan konsep kisi manajerial. Dia mengemukakan
bahwa gaya kepemimpinan yang layak adalah sesuatu yang tergantung pada
perubahan situasi.
·
Teori X, Teori Y
Douglas
McGregor, telah mengemukakan teori ganda mengenai perilaku manusia dalam
bisnis.
Teori
X McGregor percaya bahwa praktek dan metode manajemen tradisional didasarkan
pada asumsi sebagai berikut.
Ø Kebanyakan
karyawan pada dasarnya tidak suka ekerja dan menghindarinya jika mungkin
Ø Manusia
hanya mau bekerja jika mereka dipaksa, diancam, atau paling tidak diawasi dalam
semua kegiatannya.
Ø Sesungguhnya,
hampir semua orang lebih suka diawasi secara ketat sebab mereka tidak menyukai
tanggung jawab dan tidak berambisi.
Ø Hampir
semua orang pada dasarnya hanya memikirkan dirinya sendiri dan egois
Ø Keterjaminan
sangat penting bagi hampir semua karyawan dan mereka merasa terancam oleh
perubahan.
Ø Hampir
semua karyawan tidak mempunyai keyakinan diri, mudah mempercayai segala hal dan
tidak begitu cerdas.
Teori
Y disisi lain dari rangkaian teori ganda tersebut terdapat sekumpulan asumsi
yang disarikan dari keyakinan bahwa
manusia pada dasarnya baik dan kreatif. Asumsi teori Y mencakup hal-hal
berikut:
Ø Bekerja,
baik dengan menggunakan otot maupun pikiran, sama sifatnya seperti bermain dan
istirahat.
Ø Manusia
mampu dan mau mengendalikan dan memotivasi dirinya sendiri untuk mencapai
tujuan yang merupakan komitmen pribadinya.
Ø Tingkat
keterkaitan (komitmen) tergantung pada imbalan yang akan diterima jika tujuan
tersebut tercapai.
Ø Manusia
pada dasarnya menyukai tanggung jawab dan mau mencarinya.
Ø Manusia
pada hakikatnya kreatif dan mempunyai banyak cadangan kemampuan yang masih
terpendam.
·
Manajemen berdasarkan sasaran
Manajemen
berdasarkan sasaran atau MBO/ Management by objectives adalah suatu system
manajemen dimana atasan dan bawahan secara bersama-sama menentukan sasaran atau
tujuan yang disepakati keduabelah pihak dan selaras dengan tujuan perusahaan
dan menentukan cara pengukuran prestasi kerja pada masing-masing bidang dari
tanggung jawab utamanya.
MOTIVASI
Motivasi adalah
rangsangan yang menghasilkan tidakan dan pelaksanaan tindakan merupakan fungsi
utama manajemen.
·
Hirarki kebutuhan maslow
Hirarki
kebutuhan maslow didasarkan pada gagasan bahwa bermacam bentuk kebutuhan
mempunyai tingkat kepentingan yang berbeda bagi perorangan, tergantung pada
tingkat kepuasan perorangan pada saat itu. Maslow mengemukakan bahwa
kepentingan yang paling mendasar bagi manusi adalah kelangsungan hidup lalu
diikuti oleh keterjaminan, persahabatan, kedudukan, dan yang terakhir
perwujudan diri.
·
Factor motivator dan higienik
Factor
higienik, atau obat penyembuh adalah syarat yang di[erlukan untuk mempertahankan
para karyawan dalam keadaan sehat jasmani, social, dan mental.
·
Motivator
Adalah
sumber imbalan” atau keadaan yang mendorong para karyawan mencurahkan daya dan
upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja. Motivator menumbuhkan komitmen
atau keterkaitan terhadap tugas.
ANALISIS
TRANSAKSIONAL: SUATU TOPIK AKHIR
·
Model O-D-A
Analisis
transaksional membagi prilaku manusia kedalam tifa kelas sifat ego (ego
statue): orang tua, dewasa, dan anak. Sifat ego ini terlepas dari umur dan
pertalian kekeluargaan.
Sifat
Ego Orang Tua, kadang disebut juga
dengan konsep hidup yang dipelajari, menunjukkan nilai-nilai, sikap, dan pola
perilaku yang dibentuk pada awal kehiduoan berdasarkan figure kewenangan
khususnya orang tua. Tiga kategori dari sifat ego orang tua penting bagi
manajemen: orang tua yang berprasangka, orang tua yang mendidik, orang tua yang
mengkritik.
Sifat
Ego Dewasa (adult ego state), sering
disebut sebagai computer seseorang karena menunjukkan pemikiran logis berdasarkan
fakta sebagaimana hlnya dengan computer. Dalam sikap dewasa seseorang
menganalisis, memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan, membuat pertimbangan
objektif, dan mengambil keputusan.
Sifat
Ego anak-anak (child ego state), mencakup perasaan dan emosi manusia, atau
berkaitan dengan pola perilaku yang kekanak-kanakan.
·
Mengenali sifat ego
Manajer
yang mengenali sifat ego akan dapat melakuan tindakan penyeliaan secara tepat.
Para manajer dapat mempelajari corak perilaku dan menyesuaikan respons menurut
keadaan yang dihadapi. Corak itu meliputi kata-kata dan ungkapan yang sering
terlontar, nada suara, ekspresi mka, dan sikap tubuh.
·
Transaksi yang dianalisis
Transaksi
adalah sesuatu yang terjadi diantara dua orang, entah itu berupa kata-kata atau
perbuatan.transaksi melibatkan ego kedua orang tersebut. Menganalisis transaksi
di antara dua orang dapat menjadi alat yang ampuh bagi para manajer yang
menyadari bahwa komunikasi merupakan bagian penting dari penyeliaan.
Transaksi
yang Saling Melengkapi, dalam transaksi yang saling melengkapi atau saling
bersambut (complementary transaction), seseorang menyampaikan pesan kemudian
menerima respons yang wajar dan masuk akal dari penerima pesan. Dalam bentuk
transaksi ini, komunikasi tetap terbka dan cenderung berlanjut.
Transaksi
silang, Transaksi silang atau bentrokan (crossed) adalah komunikasi yang
meleset atau tidak bersambut baik; respons-yang-tidak-diharapkan diterima dari
sifat ego yang tidak semestinya, dan hasilnya adalah komunikasi yang lambat
laun berantakan.
Transaksi
terselubung (ulterior transaction),
terdiri dari dua perangkat transaksi sekaligus. Yang pertama adalah
pesan yang lugas, dan yang kedua merupakan pesan terselubung tapi jelas bagi
pihak lain.
·
Komunikasi yang Efektif, komunikasi yang
efektif sangat penting bagi penyeliaan yang baik.
·
Sapaan Yang Berbeda Bagi Kelompok Yang
Berbeda
Setiap
orang ingin dihargai dan diakui orang lain. Pada analisis transaksional setiap
pengakuan atas kehadiran seseorang dikenal sebagai sapaan (stroke).
Sapaan
dapat hanya berupa satu kata “hai”; dapat pula berupa gerak isyarat- senyum
atau anggukan; juga berupa sentuhan, jabat tangan atau tepukan di punggung.
Sapaan adalah sesuatu yang mengatakan, “saya tahu anda berada disitu”.
Sapaan
positif, sapaan positif (positive stroke) adalah suatu bentuk pengakuan yang
membuat orang merasa tenang, bergairah, dan merasa berarti.
Sapaan
positif tanpa syarat, sapaan positif tanpa syarat (positive unconditional
stroke) menyampaikan pesan melalui kata-kata atau isyarat tapa ada syarat atau
tuntutan dari sapaan tersebut.
Sapaan
positif yang bersyarat, sapaan positif yang bersyarat (conditional positive
stroke) merupakan pengakuan yang diberikan guna memodifikasi atau memengaruhi
perilaku orang yang disapa secara sungguh-sungguh.