RESUME
BUKU
MEMBANGUN
GOOD GOVERNANCE DI DESA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
:
BETHANIA
FEBYOLETTA
120502165
MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
2013
RESUME
Apa
manfaat yang bisa diperoleh apabila proses desentralisasi berjalan serentak
dengan pengadopsian prinsip Good
Governance ?
Secara
normative, desentralisasi bisa mendorong
Good Governance karena desentralisasi
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam urusan local, yang akan mendorong
transparansi, akuntabilitas dan responsivitas pemerintah local.
Disisi
lain, Good Governance , secara
normative, akan mendorong praktek desentralisasi menjadi lebih otentik dan
bermakna bagi masyarakat local. Dengan demikian, penerapan Good Governance didesa dapat menjadi solusi terhadap Bad Governance
yang sudah lama diwarisi dari tradisi Orde Baru.
Didalam
buku ini ditawarkan dua sisi substansi penting, yaitu merajut dialektika antara
teoritisasi Good Governance dengan
konteks perubahan pemerintah desa di era reformasi. Sedangkan dari sisi
advokasi, menawarkan kerangka preskripsi dan agenda aksi untuk pembaharuan
pemerintah desa.
Tentang
Good Governance , Rohman Achman
(2000) berpendapat bahwa Good Governance ialah sebagai manifesto politik diabad
21 yaitu sebagai kerangka dalam pembaharuan pemerintah di Indonesia dan juga
sebuah cita-cita ideal pemerintah dimasa depan
Good Governance
menurut UNDP memiliki kateristik yaitu :
·
Partisipatif , transparan dan
bertanggung jawab
·
Efektif , berkeadilan dan mempromosikan
supremasi hokum
·
Memastikan politik, ekonomi, berdasarkan
consensus dalam masyarakat
·
Suara rakyat kecil lebih didengarkan
Jika kita lebih melihat pemerintah di desa
sekarang sudah berubah. Pada model lama,
Kepala Desa ex-officio sebagai ketua dan lembaganya LMD. Sedangkan Model
Baru, Kepala Desa ex officio sebagai anggota dan sekdes dan lembaganya berupa
BPD.
Sedangkan
Kinerja Pemerintah Desa meliputi 4 fungsi , yakni :
·
Sebagai perpanjangan tangan birokrasi
Pemerintah kepada warga
·
Bekerjasama dengan masyarakat melalui
silahturahmi
·
Pembangunan sarana dan desa secara fisik
Maka
dari itu pentingnya menghalau kekuasan domestic yaitu dengan memperkuat
Stakeholder yaitu Masyarakat Sipil, Politik, Ekonomi dan Pemerintah Desa.
Stakeholder harus saling terbuka dan menjaga keseimbangan social dalam
menjalankan peran sosialnya didesa sehingga satu sama lain tidak saling
mendominasi.
Terutama
pada masyarakat ekonomi pentingnya intervensi Negara karena ini sector ini
sangat mempengaruhi penduduk yang tinggal diperkotaan, yaitu :
·
Intervensi Negara disektor pertanian
yaitu regulasi , subsidi dan bantuan kredit, bantuan teknis dan fasilitas
pendukung, intermediary dan broker
·
Intervensi Negara disektor non pertanian
yaitu regulasi tentang impor dan ekspor kulit mentah, sertifikasi pengobatan
tradisional, bantuan teknis berupa ilmu pengetahuan dan keterampilan
managerial, program kredit usaha kesejahteraan keluarga dari BKKBN, penyedian
sarana pertanian , pembangunan pasar oleh Pemda dan perkembangan pertumbuhan
tembakau.
Maka
dari itulah kita sebagai putra/i bangsa harus produktif terhadap desa. Karena
untuk membangun sebuah Negara yang besar dan kuat itu harus membenahi hal yang
paling kecil sekalipun seperti pembangunan yang baik didesa ( Good Governance) karena apabila kita
sudah berhasil mempraktikkan ini di desa, dipastikan 95% hal ini juga akan
sukses dilaksanakan dikota.
Komentar terhadap buku :
Isi
buku bagus karena mengangkat tema tetang Good
Governance di desa ini menjadikan pembaca sadar akan pentingnya pembangunan
didesa kecil terhadap pertumbuhan dikota besar. Tapi bahasa yang digunakan
pengarang sangat berbelit- belit sehingga susah untuk dipahami dan diresume bagi orang awam. Buku ini sebaiknya ditujukan untuk orang yang
sudah terlebih dahulu mengerti dan mengenal
stuktur pemerintahan dan dan kehidupan pemerintah pedesaan
Lampiran
Judul
Buku : Membangun Good Governance di
Desa
Penulis : AAGN Ari Dwipayana dkk
Editor : AAGN Ari Dwipayana dan Sutoro
Eko
Penerbit : IRE PRESS Yogjakarta